Cinta itu Tidak Buta, kamu tahu itu

"Orang-orang mengatakan Cinta itu buta karena mereka tidak tahu apa itu cinta, saya katakan kepadamu, hanya cinta yang memiliki mata; selain cinta semuanya buta," kata Osho ahli minyak pelet birahi (salah satu mistikus terhebat yang pernah terjadi di bumi). Saya sepenuhnya setuju dengannya. Cinta sering dikatakan buta karena orang yang jatuh cinta tidak pernah khawatir tentang reaksi masyarakat, tetapi mereka terus melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan.

Tetapi sebelum menyatakan Cinta sebagai orang buta, seseorang harus tahu apa arti kata buta dalam hal ini? Ketika Anda mengatakan cinta itu buta secara tidak langsung, Anda ingin mengatakan bahwa kekasih itu buta dan cinta adalah sumber kebutaan mereka. Kami berpikir bahwa cinta menghancurkan pemikiran rasional kekasih dan membuat mereka tidak dapat melihat hasil dari tindakan mereka. Dan karenanya kami menyatakan bahwa Cinta itu buta.

Alasan Mengapa kita mengatakan cinta itu buta?

1. Karena manusia memiliki banyak ego dan mereka menganggap diri mereka sebagai spesies terbesar sehingga mereka tidak dapat menerima kelemahan mereka. Sebagai gantinya mereka terus mengutuk hal yang dengannya mereka bisa dibuktikan kecil. Faktanya adalah bahwa manusia biasa tidak memiliki hati nurani yang dengannya mereka dapat menyaksikan cinta sama seperti mereka tidak memiliki hati nurani untuk mengakui Tuhan.

Cinta bukanlah sesuatu yang dapat Anda bayangkan melalui pikiran rasional Anda, itu adalah sesuatu yang sepenuhnya dari hati dan itulah yang menciptakan kesulitan.

2. Pandangan lain dapat mengatakan bahwa perkataan itu benar sekali tetapi kata cinta di sini tidak dimaksudkan sebagai bentuk cinta yang paling sejati. Untuk membuat perkataan ini benar, Cinta harus mewakili kepemilikan, nafsu, gairah, seks, bukan cinta sejati yang berarti kebebasan total dan yang tidak boleh buta. Cinta ini memiliki arti yang sama sekali berbeda dan lebih dari cinta, emosi seperti posesif dan gairah telah membayangi cinta murni yang adalah kebebasan, pengorbanan, ketidaksadaran. Dan mengatakan bahwa cinta ini buta sama sekali benar.

APAKAH Cinta benar-benar buta?
Tidak, faktanya adalah bahwa apa yang tidak dapat dilihat oleh orang biasa hanya dapat dilihat oleh kekasih. Tidak perlu khawatir tentang masyarakat karena mereka tidak tahu bahwa begitu Anda berada di lautan cinta maka Anda berada di puncak dunia di mana tidak masalah apa hasilnya? Karena ketika kamu mendapatkan cinta, tidak ada yang kamu khawatirkan akan datang. Dan perasaan cinta sejati sangat memuaskan sehingga Anda tidak menginginkan hal lain saat itu. Itu sebabnya Cinta tidak buta dan tidak pernah bisa.

Cinta itu buta

Apakah dia layak? Bagaimana jika Anda punya 3 anak dan Anda berdua tidak menyelesaikan studi? Bagaimana jika Anda berdua berakhir menganggur dan satu-satunya bantuan yang Anda dapatkan adalah orang tua Anda sendiri, bukan orangtuanya sendiri? Bagaimana jika dia masih hidup, dia hidup seperti remaja? Bagaimana jika dia mencuri uangmu karena dia sendiri bahagia? Minumlah di sini, minumlah di sana, bagaimana jika dia masih menggoda orang lain? Tapi kamu masih memaafkannya setiap kali dia melakukan itu padamu? Tidakkah Anda pikir Anda naif tanpa minyak pelet birahi? Atau Anda tidak bisa menahan diri untuk mengeluarkannya? Apakah Anda masih mendengarkannya setiap kali dia mengatakan "Aku mencintaimu"? Jika Anda menjawab ya seperti saya, maka itulah saatnya saya percaya pada ungkapan "cinta itu buta".

Mengapa Anda tidak duduk sejenak dan mencoba menyadari mengapa segalanya menjadi sangat buruk dan setelah semua malam menangis Anda, Anda masih sangat mencintainya sehingga Anda tidak ingin dia pergi atau dikeluarkan dari gambar. Tidakkah Anda menyadari bahwa Anda begitu bodoh sehingga Anda membiarkan diri Anda disakiti dan dibodohi oleh orang yang Anda cintai dan dengan fakta bahwa Anda bahkan tidak yakin dia mencintaimu kembali? Apakah Anda pikir Anda pantas mendapatkan orang seperti dia? Lihatlah dan keluarlah. Ada banyak kehidupan yang harus dijalani. Ada lebih dari cukup untuk kamu lihat. Kamu tidak sendirian, kamu tidak berdaya, tunggu dan lihat saja, seseorang sedang menunggumu di luar sana. Seseorang yang sangat pantas untukmu. Seseorang yang akan memenuhi impianmu dan mencintaimu seumur hidupmu.

Cinta itu Buta, Tapi Suka Memiliki 20-20 Visi

Cinta itu buta... Kita semua pernah mendengarnya. Hampir kita semua pernah mengalaminya. Kabut hormonal yang benar-benar menyilaukan tentang "jatuh cinta". Dalam arti yang sebenarnya, saya yakin itu tidak benar-benar cinta. Apa pun itu, itu menyilaukan. Setiap kali saya berbicara dengan klien dan mereka mengucapkan kata-kata, "tapi, saya mencintainya ..." Saya tahu ada sesuatu yang lain di bawahnya. Itu seperti minyak pelet birahi, "yeah - orang ini memperlakukan saya atau orang lain seperti tanah, dia keledai, tapi saya mencintainya." Sesuatu yang tidak keren sedang terjadi, tetapi perasaan cinta semu-semu itu seharusnya membuat semua hal tidak keren lainnya menjadi tidak penting.

Jika cinta itu buta, membuat segala sesuatu menjadi gelap dan kabur, "seperti" seperti titik cahaya dan kaca pembesar. Senang adalah suara alasan yang biasanya bisa didengar di atas ocehan mabuk cinta penyakit jika kita mendengarkan. Ketika seorang klien mulai dengan "tetapi, aku mencintainya" dengan rengekan putus asa itu, aku selalu menindaklanjuti dengan pertanyaan "seperti".

Apakah kamu menyukainya?
Apakah kamu menyukai apa yang dia lakukan?
Apakah Anda suka cara Anda diperlakukan?
Jika Anda dapat mengubah sesuatu tentang orang ini?

Jika kita bisa melangkah keluar dari kabut cinta dan menuju kejelasan seperti, kita bisa mendapatkan wawasan yang jujur ​​tentang "yang dicintai". Suka tidak berbohong. Itu tidak emosional. Ini hanya tentang preferensi atau bias pribadi. Jika jawabannya "tidak - saya tidak suka" maka kemungkinan besar perasaan cinta Anda hanyalah perasaan, bukan keadaan spiritual. Ini adalah kombinasi hormon kimia yang mungkin mendorong Anda untuk melakukan penilaian terbaik Anda, sedikit seperti LSD atau teh jamur khusus.

Jadi, jika Anda pernah mengucapkan kata-kata, "tapi, aku mencintainya", terutama jika kata-kata itu telah melewati bibir Anda baru-baru ini, periksa diri Anda. Tanyakan pada diri sendiri semua pertanyaan penting yang penting, dan jika Anda merasa tidak terlalu menyukainya, bersikaplah lembut terhadap diri sendiri. Ingatkan diri sendiri bahwa bukan salah Anda, Anda sedang dalam perjalanan kimia ini yang menyebabkan Anda kehilangan akal. Lalu lari.